Jumat, 27 September 2013

Cara Mengubah Pelanggan Potensial menjadi Memutuskan Membeli

Membuat pelanggan potensial bisnis Anda menjadi pelanggan sebenarnya dengan meyakinkan pelanggan potensial untuk membeli. Rencanakan komunikasi pemasaran bisnis Anda untuk mengubah pelanggan potensial untuk membeli dengan menggunakan proses umum ini:

Perkenalkan bisnis Anda dan bangun reputasi yang baik.

Pelanggan potensial Anda harus tahu dan percaya bisnis Anda sebelum mereka membeli. Iklan, surat-menyurat, publisitas, jaringan, dan presentasi dapat menjangkau prospek dan mereka yang mempengaruhi keputusan prospek Anda.

Sampaikan produk Anda sebagai jawaban kebutuhan atau keinginan pelanggan.

Sediakan sarana untuk meminta informasi lebih lanjut. Setiap informasi yang Anda masukkan ke publik harus mencakup cara untuk menghubungi Anda - termasuk alamat, nomor telepon, dan situs Web.

Sampaikan nilai penawaran yang mewakili Anda.

Mengatur pertemuan tatap muka, sampel produk, saham, menawarkan proposal, atau mengambil langkah-langkah lain untuk membiarkan calon pelanggan melihat bagaimana penawaran Anda lebih baik dan lebih berharga daripada alternatif lain.

Sampaikan penawaran Anda.

Memberikan prospek semua informasi yang ia butuhkan untuk membuat keputusan - dan pastikan untuk menyertakan mengapa bisnis Anda adalah pilihan yang tepat baginya.

Siapkan jalur pertanyaan prospek.

Anda ingin pelanggan Anda akan puas dengan pembeliannya, jadi pastikan Anda mengklarifikasi kekhawatiran atau kebingungan pelanggan. Membantu pelanggan mencapai keputusan yang memuaskan.

Jadikan transaksi pembelian suatu proses yang menyenangkan dan mudah.

Menyediakan lingkungan yang ramah, dan tidak membuat prospek merasa tertekan atau bahwa ia mengambil waktu berharga Anda.

Jangan melakukan bypass. Rencanakan setiap komunikasi pemasaran untuk memindahkan prospek ke langkah berikutnya, mereka akan bersedia untuk mengambil keputusan pembelian.

Karier Melesat Berkat Relasi yang Tepat

Anda mempunyai banyak teman? Namun, apakah tipe-tipe berikut ini ada dalam list networking Anda? Inilah enam tipe relasi yang berpotensi membantu kita untuk meraih sukses.

1.  Si Informan

Cirinya, Anda selalu memperoleh berbagai macam informasi terbaru, tentang hal apapun darinya. Ia selalu update dengan topik-topik yang tengah hits, diantaranya : politik, ekonomi, lifestyle, sampai gosip dan selebritis. Selain mendapatkan informasi terkini, kita juga bisa mendapat wawasan baru sebagai bekal pembicaraan dengan orang-orang penting.

2.  Si Role Model

Temukan seseorang yang Anda kagumi dan idolakan keberhasilannya. Di lingkungan sekitar Anda saja, seperti di kantor maupun tokoh terkenal. Berdasarkan pengalamannya, kita dapat belajar tentang bagaimana meraih sukses dan bangkit dari kegagalan. Jangan segan meminta diskusi dan masukan darinya.

3.  Si Penghubung

Orang-orang penghubung seperti ini memiliki jaringan yang besar dan luas. Ia bisa membantu Anda terhubung dengan orang-orang yang tepat dan menangkap peluang dari seluruh jaringan yang ia miliki. Mereka yang termasuk diantaranya yaitu : head hunter, public relation, dan jurnalis.

4.  Si Kompeten

Bertemanlah dengan siapapun yang berkecimpung pada internal perusahaan, asosiasi, atau komunitas apapun yang membuat Anda memiliki kepentingan di sana. Sebab dari mereka, Anda akan mendapatkan informasi terbaru tentang perusahaan terkait. Darinya, kita juga mendapatkan perspektif yang jelas mengenai bidang pekerjaannya. Sehingga ketika membutuhkan masukan di bidang tertentu, Anda paham harus menghubungi siapa.

5.  Si Rekan Kerja

Selain menjalin networking dengan orang-orang di luar bidang Anda, jangan lupa dengan relasi satu profesi Anda. Dengan mereka, Anda akan lebih mudah bertukar informasi dan kesempatan. Selanjutnya, Anda dan rekan bisa memtuskan untuk menjadi kawan atau lawan untuk bersaing sehat.

6.  Si Murid

Selain mengidolakan, diidolakan juga penting. Bukannya narsis, namun seringkali orang-orang yang belajar dari kita, membuat kita semakin termotivasi untuk belajar dan berkarya lebih baik lagi. Kehadiran mereka membuat Anda merasa diperhatikan. Selain itu, memiliki murid juga bisa mengasah kemampuan mentransfer ilmu. Sehingga kelak Anda menjadi pemimpin, Anda tahu bagaimana cara yang tepat untuk membimbing mereka. Jadi, jangan segan untuk berbagi pengetahuan dengan mereka.

Lantas, bagaimana cara mengembangkan networking? Mudah saja! gabungkanlah daftar relasi Anda dengan milik orang lain. Tawarkan padanya untuk berbagi daftar relasi. Selamat mencoba!

Referensi www.suaramerdeka.com (Gemitha/CN19) 

10 Tanda Karir Anda Mulai Terancam

Pernahkah Anda merasa tak dianggap di kantor? Atau apakah teman-teman di kantor terasa menjaga jarak dengan Anda? Hati-hati, menurut para ahli, kondisi tersebut merupakan tanda-tanda karir Anda mulai terancam.

"Para pegawai biasanya memiliki firasat saat pekerjaannya tengah terancam," ujar Lynn Taylor, pakar tempat kerja nasional seperti dilansir dari Forbes, Jumat (20/9/2013).

Penulis buku `Tame Your Terrible Office Tyrant; How to Manage Childish Boss Behavior and Thrive in Your Job` ini mengatakan, seringkali muncul perubahan negatif dari bos dan lainnya. Masalahnya perubahan tesebut bisa tergantung pengaruh luar atau diri pribadi.

Pelatih karir sekaligus pendiri The Hired Group, Ryan Khan mengatakan, meski sebagian orang menangkap gejala yang jelas bahwa karirnya tengah dalan bahaya, belum tentu rekan lain di kantor mengerti.

"Yang paling penting adalah untuk tetap peka pada sejumlah situasi di sekitar kantor untuk memastikan keamanan posisi Anda di kantor," jelas Khan.

Menurut Taylor, perusahaan tak akan dengan cepat menentukan kapan Anda dipecat. Prosesnya akan lambat dan akhirnya bisa sangat meyakinkan. Namun Anda sebaiknya tidak langsung mengambil tindakan sebelum memastikan situasi pekerjaan Anda. Untuk mengenalinya, berikut 10 tanda yang menunjukkan karir Anda tengah terancam:


1. Tugas Anda lebih sedikit daripada yang lain

Setiap kantor memiliki cara kerjanya masing-masing. Namun saat pihak manajemen berencana memecat seseorang, biasanya dia diberikan tugas dan tanggung jawab yang lebih sedikit dibandingkan yang lainnya.

"Jadi saat Anda menerima kondisi seperti itu, segera cari alasannya," ujar pakar komunikasi David Parnell.

2. Tak diundang ke sejumlah rapat penting

Bagi Taylor, seperti pohon yang akan tumbang, pihak manajemen hanya memperoleh sedikit manfaat dari Anda. Akibatnya, Anda akan jarang di undang ke sejumlah rapat penting di kantor.

"Semakin menjaga jarak dengan Anda, pihak manajemen merasa lebih baik," jelasnya.

3. Hubungan dengan bos berubah

Saat berencana memecat karyawan, seorang atasan biasanya menjaga jarak dan menghindar untuk berkomunikasi dengannya. Bos Anda akan bersikap kurang ramah dan cenderung kritis. Jika si bos mulai menunjukkan tanda seperti ini, baiknya segera siapkan diri Anda untuk mencari pekerjaan lain.

4. Banyak menerima kritik

Bos biasanya menegur Anda secara rutin khususnya untuk kesalahan-kesalahan yang bisa merusak nama baik perusahaan. Ada kemungkinan Anda dikeluarkan saat atasan terus mengkritik Anda.

5. Perusahaan mengalami masalah keuangan

Jika Anda mendengar rumor perusahaan Anda tengah mengalami kesulitan keuangan, baiknya Anda mulai menyiapkan lamaran baru ke perusahaan lain.

Rendahnya laba perusahaan dapat mengancam pekerjaan Anda. Parnell menyarankan, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan pihak manajemen terkait masa depan karir Anda.

6. Dihindari teman sekantor

Teman tak jarang menjadi lawan di kantor. Banyak yang bertingkah seperti anak kecil dan menghindari temannya sendiri. Jika Anda merasa manajemen dan teman sekantor semakin jarang berkomunikasi dengan Anda, maka itu merupakan salah satu ancaman bagi karir pribadi.

7. Jarang ditegur meski membuat kesalahan

Melakukan kesalahan di kantor seharusnya mengundang berbagai teguran. Sayangnya, atasan Anda tak akan melakukan hal tersebut karena sudah berencana untuk menghentikan karir Anda.

8. Tugas Anda diselesaikan pegawai lain

Atasan biasanya meminta Anda menyerahkan tugas yang sedang dikerjakan pada orang lain di kantor karena merasa khawatir dengan kinerja Anda. Kalau Anda mengalaminya, hati-hati, karir Anda sedang terancam.

9. Merasa tak dianggap

Anda harus mulai merasa cemas saat laporan kerja Anda diabaikan atau saat atasan tidak mau memeriksa pekerjaan Anda. Menurut Taylor, atasan tak akan perduli seberapa hebat gagasan Anda bagi perusahaan. Tak akan ada lagi yang bersedia mendengarkan Anda di kantor.

10. Perusahaan merekrut karyawan baru dengan keahilan yang sama

Perusahaan tempat Anda bekerja tentu tak mau membuang-buang uang begitu saja. Tim manajemen akan mempekerjakan orang-orang terpilih dan berketerampilan guna menghasilkan keuntungan yang diharapkan. Sayangnya, jika perusahaan menerima orang baru dengan keahlian yang sama, bersiaplah, posisi Anda terancam digeser. (Sis/Ndw)

Sumber : Liputan6.com 

Minggu, 22 September 2013

Mau Investasi - Lima Pertimbangan Yang Perlu Kamu Ketahui

Tiap orang melakukan investasi dengan berbagai tujuan dan pertimbangan yang berbeda. Umumnya dihubungkan dengan keinginan memperoleh "return" di masa yang akan datang. Ada lima hal mendasar yang musti diketahui agar investasi yang kamu tanamkan aman dan berhasil guna sesuai harapan.

Tujuan Investasi

Setiap orang mengharapkan hal yang lebih baik pada masa mendatang atas investasi yang dilakukannya atau dengan kata lain mengharapkan keuntungan dari investasinya. Selain faktor keuntungan, dalam berinvestasi orang juga berharap dapat mengurangi dampak dari inflasi. Di negeri ini, sejak kebijakan nilai uang yang mengambang diberlakukan, inflasi cukup tinggi tiap tahunnya, ditandai dengan nilai tukar rupiah yang semakin melemah terhadap mata uang asing lainnya. Dengan demikian investasi yang baik adalah yang dapat menghasilkan nilai "return" yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai inflasi. Misal, jika suku bunga deposito 6% setahun namun inflasi 8,5% setahun, maka saat memutuskan investasi, perlu dipertimbangkan yang menghasilan sama dengan atau lebih tinggi dari 8,5%.

Jangka Waktu Investasi

Dibedakan dalam jangka panjang dan jangka pendek. Jangka waktu ini erat sekali hubungannya dengan tujuan investasi, jika investasi yang dilakukan untuk tujuan membeli properti setahun atau dua tahun kemudian, maka investasi yang dilakukan adalah investasi jangka pendek. Sedangkan investasi yang dipersiapkan untuk masa pensiun adalah investasi jangka penjang. Investasi jangka pendek umumnya akan menghasilkan return yang lebih kecil, karena resikonya juga kecil, seperti deposito. Sebaliknya jika mengharapkan keuntungan yang lebih besar, maka pilihan investasi dalam jangka panjang (saham atau obligasi) adalah lebih tepat.

Resiko

Tidak asa satu orang pun yang dapat mengetahui, minggu depan atau bulan depan nilai Rupiah akan naik atau turun dibandingkan dengan mata uang asing lainnya. Artinya saat melakukan investasi pun ada kemungkinan bisa laba atau bisa rugi. Jika mengharapkan keuntungan yang lebih besar harus siap dengan resiko yang besar, dan jika hanya ingin resiko yang kecil, maka keuntungan yang akan diperoleh juga kecil. "High risk, high return - low risk low return".

Likuiditas

Saat mempertimbangkan investasi faktor kemudahan menjadikan tunai atau mudah diuangkan perlu dipertimbangkan. Jika tujuannya adalah untuk persiapan pensiun, maka tidak perlu melakukan investasi yang terlalu likuid, sedangkan jika diperlukan untuk belanja bulan berikut atau tahun depan, maka yang diperlukan adalah investasi jangka pendek yang lebih likuid.Surat-surat berharga lebih likuid dibandingkan dengan properti berupa tanah/bangunan.

Pajak

Pemerintah mengenakan pajak atas investasi bukan pada pokoknya namun atas hasil investasinya. Sesuai ketentuan peraturan perpajakan di Indonesia, pajak atas bunga, dividen adalah 15% kecuali diatur lain.

Instrumen apa yang paling tepat untuk kamu?

Untuk menentukan instrumen mana yang paling tepat untuk kamu, kamu musti jawab pertanyaan berikut:

  1. Apa tujuan investasi kamu?
  2. Bagaimana tingkat toleransi kamu terhadap resiko?

Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito bank, serta instrumen pasar uang lainnya adalah instrumen investasi yang paling rendah resikonya, sehingga umumnya lebih tepat untuk kebutuhan jangka pendek dan cocok bagi mereka yang tidak menyukai resiko dalam berinvestasi. Sementara, saham adalah instrumen investasi dengan tingkat fluktuasi yang tinggi untuk jangka yang pendek. Karena itu, instrumen saham lebih sesuai bagi orang yang siap menerima fluktuasi kinerja investasi yang beresiko lebih tinggi serta memiliki tujuan investasi jangka panjang. Investasi pada obligasi lebih sesuai bagi mereka yang memiliki tingkat toleransi menengah terhadap resiko atau yang ingin berinvestasi pada jangka menengah.

Namun, mengapa memilih instrumen investasi yang beresiko tinggi bila ada instrumen investasi yang beresiko lebih rendah? Prinsip investasi yang berlaku umum adalah "High risk high return", maka semakin tinggi resiko investasi biasanya potensi keuntungan juga akan lebih tinggi, sebaliknya "low risk low return", semakin rendah resiko investasi akan semakin rendah pula keuntungannya.

Jadi kamu siap berinvestasi?

Agus Supriyanto
phone: 081287739682
email: agssupriyanto@gmail.com
PIN BBM: 26B75B2A

Sabtu, 21 September 2013

Cermati Klausul Pengecualian Klaim Asuransi

Berkaca dari kasus asuransi Ahmad Dani (AD) dimana tertanggung (anak) masih di bawah umur dan mengemudikan kendaraan bermotor kemudian terjadi kecelakaan yang menyebabkan korban luka atau meninggal dunia sementara yang bersangkutan juga luka yang menyebabkan harus dirawat di Rumah Sakit.

Awalnya AD mengira akan dapat melakukan klaim seluruh biaya rumah sakit, namun pihak asuransi menolak karena kecelakaan terjadi karena pelanggaran hukum (anak dibawah umur, tidak memiliki SIM).

Temans, ikut asuransi bukan berarti boleh melakukan apapun dan dapat diklaim. Ada klausul-klausul pengecualian yang mustinya diperhatikan oleh calon atau pemegang polis, agar tidak terjadi kesalahpahaman di belakang hari seperti kasus AD. Tanyakan kepada agen selengkapnya sebelum kamu menandatangani polis. Bahkan awa waktu tenggang untuk meminta informasi lebih detil. Manfaatkanlah.

Bagaimanapun, ikut asuransi akan meringankan kamu pada saat resiko terjadi. Percayalah..... :)