Minggu, 22 September 2013

Mau Investasi - Lima Pertimbangan Yang Perlu Kamu Ketahui

Tiap orang melakukan investasi dengan berbagai tujuan dan pertimbangan yang berbeda. Umumnya dihubungkan dengan keinginan memperoleh "return" di masa yang akan datang. Ada lima hal mendasar yang musti diketahui agar investasi yang kamu tanamkan aman dan berhasil guna sesuai harapan.

Tujuan Investasi

Setiap orang mengharapkan hal yang lebih baik pada masa mendatang atas investasi yang dilakukannya atau dengan kata lain mengharapkan keuntungan dari investasinya. Selain faktor keuntungan, dalam berinvestasi orang juga berharap dapat mengurangi dampak dari inflasi. Di negeri ini, sejak kebijakan nilai uang yang mengambang diberlakukan, inflasi cukup tinggi tiap tahunnya, ditandai dengan nilai tukar rupiah yang semakin melemah terhadap mata uang asing lainnya. Dengan demikian investasi yang baik adalah yang dapat menghasilkan nilai "return" yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai inflasi. Misal, jika suku bunga deposito 6% setahun namun inflasi 8,5% setahun, maka saat memutuskan investasi, perlu dipertimbangkan yang menghasilan sama dengan atau lebih tinggi dari 8,5%.

Jangka Waktu Investasi

Dibedakan dalam jangka panjang dan jangka pendek. Jangka waktu ini erat sekali hubungannya dengan tujuan investasi, jika investasi yang dilakukan untuk tujuan membeli properti setahun atau dua tahun kemudian, maka investasi yang dilakukan adalah investasi jangka pendek. Sedangkan investasi yang dipersiapkan untuk masa pensiun adalah investasi jangka penjang. Investasi jangka pendek umumnya akan menghasilkan return yang lebih kecil, karena resikonya juga kecil, seperti deposito. Sebaliknya jika mengharapkan keuntungan yang lebih besar, maka pilihan investasi dalam jangka panjang (saham atau obligasi) adalah lebih tepat.

Resiko

Tidak asa satu orang pun yang dapat mengetahui, minggu depan atau bulan depan nilai Rupiah akan naik atau turun dibandingkan dengan mata uang asing lainnya. Artinya saat melakukan investasi pun ada kemungkinan bisa laba atau bisa rugi. Jika mengharapkan keuntungan yang lebih besar harus siap dengan resiko yang besar, dan jika hanya ingin resiko yang kecil, maka keuntungan yang akan diperoleh juga kecil. "High risk, high return - low risk low return".

Likuiditas

Saat mempertimbangkan investasi faktor kemudahan menjadikan tunai atau mudah diuangkan perlu dipertimbangkan. Jika tujuannya adalah untuk persiapan pensiun, maka tidak perlu melakukan investasi yang terlalu likuid, sedangkan jika diperlukan untuk belanja bulan berikut atau tahun depan, maka yang diperlukan adalah investasi jangka pendek yang lebih likuid.Surat-surat berharga lebih likuid dibandingkan dengan properti berupa tanah/bangunan.

Pajak

Pemerintah mengenakan pajak atas investasi bukan pada pokoknya namun atas hasil investasinya. Sesuai ketentuan peraturan perpajakan di Indonesia, pajak atas bunga, dividen adalah 15% kecuali diatur lain.

Instrumen apa yang paling tepat untuk kamu?

Untuk menentukan instrumen mana yang paling tepat untuk kamu, kamu musti jawab pertanyaan berikut:

  1. Apa tujuan investasi kamu?
  2. Bagaimana tingkat toleransi kamu terhadap resiko?

Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito bank, serta instrumen pasar uang lainnya adalah instrumen investasi yang paling rendah resikonya, sehingga umumnya lebih tepat untuk kebutuhan jangka pendek dan cocok bagi mereka yang tidak menyukai resiko dalam berinvestasi. Sementara, saham adalah instrumen investasi dengan tingkat fluktuasi yang tinggi untuk jangka yang pendek. Karena itu, instrumen saham lebih sesuai bagi orang yang siap menerima fluktuasi kinerja investasi yang beresiko lebih tinggi serta memiliki tujuan investasi jangka panjang. Investasi pada obligasi lebih sesuai bagi mereka yang memiliki tingkat toleransi menengah terhadap resiko atau yang ingin berinvestasi pada jangka menengah.

Namun, mengapa memilih instrumen investasi yang beresiko tinggi bila ada instrumen investasi yang beresiko lebih rendah? Prinsip investasi yang berlaku umum adalah "High risk high return", maka semakin tinggi resiko investasi biasanya potensi keuntungan juga akan lebih tinggi, sebaliknya "low risk low return", semakin rendah resiko investasi akan semakin rendah pula keuntungannya.

Jadi kamu siap berinvestasi?

Agus Supriyanto
phone: 081287739682
email: agssupriyanto@gmail.com
PIN BBM: 26B75B2A

Tidak ada komentar:

Posting Komentar